HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Mengenal Ekonomi Deskriptif dan Ekonomi Positif: Perbedaan dan Contohnya

Dalam ilmu ekonomi, terdapat berbagai cabang dan metode analisis yang membantu para ekonom untuk memahami fenomena ekonomi dan memberikan solusi bagi permasalahan yang ada. Dua di antaranya adalah ekonomi deskriptif dan ekonomi positif. Keduanya merupakan bagian penting dalam studi ekonomi dan memiliki peran yang berbeda dalam membantu kita memahami situasi ekonomi yang kompleks. Artikel ini akan membahas pengertian ekonomi deskriptif dan ekonomi positif, perbedaannya, serta contoh-contoh penerapan keduanya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Ekonomi Deskriptif?

Ekonomi deskriptif adalah cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menggambarkan, mendeskripsikan, dan menganalisis fakta-fakta ekonomi. Ekonomi deskriptif berfokus pada pengumpulan data empiris yang nyata dan aktual mengenai berbagai kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung. Dengan kata lain, ekonomi deskriptif menggambarkan bagaimana ekonomi bekerja di dunia nyata berdasarkan fakta dan statistik tanpa memasukkan unsur opini atau penilaian moral.

Dalam ekonomi deskriptif, ekonom mengumpulkan data mengenai tingkat produksi, konsumsi, distribusi, harga, dan berbagai faktor lain yang mempengaruhi perekonomian. Data ini kemudian diolah dan dianalisis untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi ekonomi suatu negara atau wilayah pada waktu tertentu.

Contoh dari penerapan ekonomi deskriptif adalah laporan ekonomi yang dikeluarkan oleh lembaga statistik negara, seperti Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia. Laporan tersebut biasanya berisi data tentang tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, atau distribusi pendapatan masyarakat. Semua data ini dikumpulkan berdasarkan fakta yang ada di lapangan tanpa adanya penilaian atau rekomendasi.

Apa Itu Ekonomi Positif?

Berbeda dengan ekonomi deskriptif, ekonomi positif adalah cabang ilmu ekonomi yang berfokus pada penyusunan teori dan prinsip ekonomi yang dapat diuji dan dibuktikan secara ilmiah. Ekonomi positif bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat dalam kegiatan ekonomi dan memprediksi bagaimana perubahan dalam satu variabel dapat mempengaruhi variabel lainnya. Dalam ekonomi positif, ekonom berusaha mencari jawaban atas pertanyaan “apa yang terjadi” dan “mengapa hal tersebut terjadi.”

Ekonomi positif bersifat objektif dan ilmiah. Artinya, teori-teori yang dikembangkan dalam ekonomi positif harus dapat diuji kebenarannya melalui data empiris. Misalnya, teori permintaan dan penawaran dalam ekonomi merupakan bagian dari ekonomi positif, karena dapat diuji melalui pengamatan dan data empiris. Teori ini menjelaskan bahwa ketika harga suatu barang naik, jumlah permintaan akan barang tersebut cenderung menurun, dan sebaliknya.

Sebagai contoh, ketika pemerintah menaikkan pajak rokok, ekonomi positif akan menganalisis dampak kenaikan pajak tersebut terhadap tingkat konsumsi rokok di masyarakat. Apakah harga yang lebih tinggi akan mengurangi konsumsi, atau apakah ada faktor lain yang berperan? Ini adalah jenis pertanyaan yang dianalisis dalam ekonomi positif.

Perbedaan Antara Ekonomi Deskriptif dan Ekonomi Positif

Meskipun keduanya merupakan cabang dari ilmu ekonomi, ekonomi deskriptif dan ekonomi positif memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan, tujuan, dan metode yang digunakan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

  1. Tujuan:
    • Ekonomi Deskriptif: Bertujuan untuk menggambarkan dan mendokumentasikan fakta-fakta ekonomi yang ada di lapangan. Ekonomi deskriptif hanya berfokus pada pengumpulan data tanpa membuat penilaian atau teori tertentu.
    • Ekonomi Positif: Bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat dalam kegiatan ekonomi. Ekonomi positif mencoba untuk menemukan teori-teori yang dapat menjelaskan mengapa fenomena ekonomi tertentu terjadi dan bagaimana faktor-faktor tertentu saling mempengaruhi.
  2. Metode:
    • Ekonomi Deskriptif: Menggunakan data empiris dan statistik untuk menggambarkan situasi ekonomi yang ada. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti survei, sensus, dan laporan resmi.
    • Ekonomi Positif: Menggunakan pendekatan ilmiah untuk menyusun teori dan prinsip ekonomi. Teori-teori yang dikembangkan dalam ekonomi positif diuji kebenarannya melalui pengamatan dan data empiris.
  3. Pendekatan:
    • Ekonomi Deskriptif: Bersifat deskriptif dan objektif, hanya fokus pada pengumpulan dan penyajian data tanpa memberikan interpretasi atau rekomendasi.
    • Ekonomi Positif: Bersifat analitis, mencoba untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel ekonomi dan menjelaskan mengapa suatu peristiwa ekonomi terjadi.
  4. Contoh:
    • Ekonomi Deskriptif: Laporan tentang tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran di suatu negara. Data ini hanya menggambarkan kondisi ekonomi tanpa memberikan analisis atau solusi.
    • Ekonomi Positif: Analisis tentang bagaimana kenaikan harga minyak mempengaruhi inflasi atau bagaimana perubahan kebijakan moneter mempengaruhi tingkat pengangguran. Analisis ini melibatkan teori ekonomi yang dapat diuji.

Contoh Penerapan Ekonomi Deskriptif dan Ekonomi Positif

Untuk lebih memahami perbedaan antara ekonomi deskriptif dan ekonomi positif, berikut adalah contoh penerapan keduanya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Contoh Ekonomi Deskriptif

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengenai pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun 2024 merupakan contoh dari ekonomi deskriptif. Laporan tersebut mencakup data tentang produk domestik bruto (PDB), inflasi, pengangguran, serta produksi dan konsumsi masyarakat selama periode tersebut.

Laporan ini hanya berisi data faktual yang menggambarkan kondisi ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2024. Data ini tidak memberikan analisis mengapa pertumbuhan ekonomi naik atau turun, melainkan hanya menyajikan angka dan fakta dari hasil survei dan pengamatan di lapangan.

2. Contoh Ekonomi Positif

Ketika seorang ekonom menganalisis dampak dari kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia terhadap investasi dan konsumsi di Indonesia, ia sedang melakukan analisis ekonomi positif. Dalam hal ini, ekonom mencoba menjelaskan hubungan antara kenaikan suku bunga dan penurunan tingkat investasi di sektor swasta.

Analisis ekonomi positif ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan seperti, “Apakah kenaikan suku bunga akan mengurangi jumlah pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan?” atau “Bagaimana perubahan suku bunga mempengaruhi daya beli masyarakat?” Teori-teori yang digunakan dalam analisis ini dapat diuji kebenarannya melalui data empiris dan pengamatan di lapangan.

Pentingnya Memahami Ekonomi Deskriptif dan Ekonomi Positif

Memahami perbedaan antara ekonomi deskriptif dan ekonomi positif sangat penting, baik bagi para ekonom, pemerintah, maupun masyarakat umum. Ekonomi deskriptif memberikan kita gambaran yang jelas mengenai kondisi ekonomi saat ini, sementara ekonomi positif membantu kita memahami penyebab dan dampak dari perubahan yang terjadi dalam perekonomian.

Bagi pemerintah, informasi dari ekonomi deskriptif dapat menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan ekonomi. Sementara itu, ekonomi positif dapat digunakan untuk memprediksi dampak dari kebijakan tersebut dan menentukan apakah langkah yang diambil sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Kesimpulan

Ekonomi deskriptif dan ekonomi positif merupakan dua cabang ilmu ekonomi yang penting dan saling melengkapi. Ekonomi deskriptif membantu kita untuk memahami kondisi ekonomi dengan mengumpulkan data dan fakta yang ada, sementara ekonomi positif mencoba menjelaskan hubungan sebab-akibat dalam perekonomian melalui teori-teori yang dapat diuji secara ilmiah.

Dengan memahami perbedaan antara keduanya, kita dapat lebih bijak dalam menganalisis situasi ekonomi dan dalam membuat keputusan yang didasarkan pada data serta analisis yang objektif. Baik ekonomi deskriptif maupun ekonomi positif berperan penting dalam memberikan panduan bagi kebijakan ekonomi yang lebih efektif dan efisien.

Close Ads